Rabu, 03 Agustus 2022

Cucak ijo adalah salah satu burung yang sering dilombakan. Bahasa Inggris burung ini adalah Greater Green Leafbird, Burung ini juga sering disebut murai daun. Burung ini memiliki panjang sekitar 17 hingga 21 cm. Berat yang jantan sekitar 40 sampai 48 gram. Sedangkan pada betina sekitar 37 hingga 41 gram. Pada umumnya cucak ijo memiliki warna bulu yang didominasi warna hijau daun. Yang membuat berbeda terdapat pada warna tenggorokan dan pipi. Untuk jantan bagian tenggorokan dan pipi mempunyai warna hitam berkilau. Nah untuk burung betina biasanya tenggorokan maupun lingkaran mata berwarna kuning.

Habitat burung ini biasanya di puncak pohon yang tinggi di hutan. Juga kadang ditemui di daerah perbukitan dengan ketinggian lebih dari 1100 mdpl. Untuk persebarannya burung ini dapat di jumpai di sebagian besar wilayah asia tenggara. Pada habitat alaminya, mereka biasa bersarang pada pohon yang mempunyai daun lebat.

Cucak ijo biasanya berkicau dengan menunduk-nundukkan kepalanya. Suara kicauannya meledak namun pendek dan terdiri dari siulan, sesekali diselingi dengan kicauan pendek menambah indah suara burung ini. Jika bertemu dengan burung dengan ukuran yang lebih kecil, mereka biasanya agresif. Untuk makanan, pada habitat alaminya mereka biasa mengkonsumsi buah-buahan dan serangga kecil. Memang ketika dipelihara, banyak yang memberi voer (pur), tapi kalau saya pribadi lebih menganjurkan diberi makan seperti di habitatnya, biar lebih alami. Buah-buahan biasanya pisang dan untuk serangga bisa diberikan kroto.

Jenis burung ini ada banyak, antara lain cucak ijo daun dahi emas yang biasa ada hutan-hutan di pegunungan, ada juga sayap biru yang juga biasa hidup di daerah pegunungan, ada juga cucak ijo kecil, besar dan juga sumatera yang endemik di pulau sumatera.

Nah ternyata burung cucak ijo ini bisa dimaster suaranya dengan burung yang lain. Kalau saya sebenarnya tidak terlalu suka untuk dijadikan lomba, karena saya penikmat suara burung yang ingin saya nikmati sendiri. Namun tidak salah pula jika burung ini diberi master oleh burung lain. Biasanya para peternak memberi master cucak ijo mereka dengan burung lovebird, cucak jenggot, dan jalak putih.

Pemilihan burung jantan dan betina juga berpengaruh pada kuat dan bagusnya suara burung cucak ijo. Burung jantan mempunyai suara yang lebih kuat dan lebih merdu daripada yang betina. Walau banyak yang menjelaskan ciri-ciri antara jantan dan betina, tapi kalau saya lebih condong ke tes DNA. Karena keakuratannya cukup tinggi daripada melihat dari ciri-ciri fisiknya saja. Apalagi kita sebagai pemula yang kurang paham tentang dunia perawatan burung. Namun demikian jika kita memang hanya ingin merawat dan menikmati suara burung ini, baik jantan dan betina juga tidak masalah. Karena esensi merawat burung adalah ikhlas dan berniat merawat sebaik-baiknya burung yang sudah diamanahkan kepada kita.

Kesimpulan :

Ternyata memilih burung cucak ijo bisa dibilang gampang-gampang susah. Yang biasanya ciri-ciri yang dicari karena biasanya dapat menjadi master yaitu sudah ada isian master burung lain yang artinya burung ini cerdas, jantan, paruh tebal dan panjang yang artinya bisa mengeluarkan suara gacor yang keras, tubuh proporsional dan kepala besar, dan sayapnya akan segera bergetar alias ngentrok jika digantang, karena ini salah satu ciri yang mempunyai suara yang lantang. Jangan lupa selalu memberi makanan bergizi dan air putih bersih yang selalu diganti setiap hari agar burung kita tetap terjaga kesehatan dan kebugarannya. Terima kasih sudah mampir di blog saya ini, ada saran atau tambahan silahkan komen ya teman-teman.


Yang Perlu Diketahui Ketika Di Toko Burung (Tips dan Saran)

 


Sebagai pecinta burung pemula, mencari toko atau pedagang penjual burung, sekaligus penjual pakan dan aksesoris burung adalah sebuah usaha yang lumayan butuh tenaga ekstra. Namun demikian, jika sudah menemukan yang cocok, maka akan mudah untuk berlangganan ke depannya. Banyak para pemula yang kecewa diawal karena salah memilih burung sebagai hewan peliharaannya. Ini dikarenakan kurang informasi dan kurang jam terbang, dan hal ini wajar. Karena para pecinta burung yang sudah mahir dan sudah berpengalamanpun juga pernah mengalami kekecewaan pada saat mereka dulu sebagai pemula. Nah mungkin sedikit tips berikut ini bisa menjadi panduan teman-teman agar lebih selektif dan tidak terlalu kecewa saat awal membeli burung sekaligus membeli pakan dan berbagai pernak pernik burung peliharaannya.

Toko Atau Penjual Burung

1.    Ketika pertama datang di pasar burung, yang pertama siapkan waktu yang ekstra terlebih dahulu. Karena kalau terburu-buru kita tidak bisa enjoy dalam memilih burung kesayangan kita.

2.    Jangan pasang target terlebih dahulu akan mendapat burung apa ketika pulang dari pasar burung nanti. Hal ini agar kita tidak terlalu kecewa ketika ternyata tidak ada burung yang bagus dan cocok untuk kita. Kalau kita sudah dari awal mempunyai target bahwa pulang dari toko atau pasar nanti harus mendapat burung, ya pada akhirnya kita akan membeli burung yang asal-asalan dan akhirnya kecewa dikemudian hari.

3.    Sekarang ketika sudah sampai di kios atau penjual burung, cermati dulu sekilas tentang fisik burungnya. Tidak perlu yang sudah berkicau atau belum. Karena kadang burung itu pas tidak ingin berkicau pas kita datang. Jadi fisik nya dulu kita lihat, bulu-bulunya bersih, rapi mengkilap, yang berarti burung ini sehat. Soal kerapian(tidak bondol), ini memang bisa karena memang dia waktunya ganti bulu, atau ini burung yang penakut, karena setiap ada orang atau pergerakan mencurigakan dia akan terbang kesana kemari yang menyebabkan bulu-bulunya copot. Jadi hindari saja ketika menemukan burung yang seperti ini.

4.    Saya dulu pernah ditawari burung perkutut bangkok bagus, suaranya juga memang bagus, selalu berkicau, tapi dia cacak pada kakinya. Dan ini memang penjualnya menginfokan juga. Kesulitannya nanti ketika ingin diternakkan, burung ini tidak akan bisa kawin karena ada cacat tersebut. Dan mungkin juga harga jualnya akan murah. Nah tinggal pilihan teman-teman, apakah ingin memelihara burung cacat seperti ini karena memang tidak ingin mengembangbiakkan(karena hanya ingin mendengar suaranya sebagai hiburan), atau ingin diikutkan lomba dan ingin dikembangbiakkan. Biasanya burung yang cacat seperti ini juga harga jualnya lebih murah. Jadi jangan ragu-ragu untuk menanyakan juga ke penjual soal fisik yang cacat atau tidak ini.

5.    Jenis kelamin pun juga bisa dijadikan pertimbangan. Namun untuk pemula, sangat sulit membedakannya, walaupun itu burung yang biasa dipelihara, apalagi burung yang jarang dipelihara, malah lebih susah lagi melakukang sexing atau membedakan jenis kelaminnya. Saran paling mudah ya menanyakan ke penjual burung(dan percaya pada penjualnya), atau bisa mengajak teman yang sudah berpengalaman. Nah kalau ga ada teman? Ini tips yang bisa jitu juga, minta bantuan pada orang sekitar yang juga sedang melihat burung. Biasanya orang-orang ini adalah pecinta burung yang bahkan sudah level mahir. Mereka biasanya duduk-duduk sambil berlama-lama karena menginginkan burung yang sesuai ingin mereka. Nah teman-teman bisa mencoba menanyakan tips nya ke orang-orang ini, biasanya mereka welcome kok. Asal kita meminta bantuan dengan sopan humble.

6.    Tawarlah burung yang sesuai pasaran. Jika memang ini burung bakalan, ya pastikan harganya sesuai. Caranya pun gampang kok, bisa kalian browsing terlebih dahulu seputar harga burung yang kalian inginkan. Kalau di pasar, gropyokan, anggap saja itu burung bakalan. Untuk burung yang sudah jadi, biasanya penjualnya punya spesialis jenis burung yang dia jual, misalnya khusus hanya penjual perkutuk bangkok.

7.    Kalau bisa, kadang ada penjual yang bisa ngasih garansi lho. Kalau sakit atau mati dalam seminggu, kembali kesini lagi, nanti saya ganti. Nah penjual yang seperti ini yang bisa jadi nilai lebih.

Toko Pakan dan aksesoris

1.    Kalau saya sih pastinya yang sepintas terlihat besar tokonya. Dengan harapan jika toko tersebut besar, berarti isinya lengkap.

2.    Nah kalau sudah memastikan mantap masuk toko tersebut, pastikan penjualnya paham dengan apa yang dia jual. Saya pernah masuk toko pakan, dan ternyata penjualnya hanya bilang “ya pokoknya saya jual seperti ini pak”. Lho kan kita sebagai pemula ini pengen tahu juga, yang dia jual ini kegunaanya apa. Beda antara produk satu dengan yang lain itu apa. Jadi kalau ada penjual yang malas menjelaskan, skip aja ya.

3.    Terkadang salah satu pertimbangan orang-orang adalah harga. Harga lebih murah pasti ramai. Kalau saya tidak, harga nomor ke sekian, karena setahu saya perbedaan harga untuk urusan burung dan aksesorisnya tidak seberapa. Dan biasanya juga produknya hampir sama semua. Kalau saya lebih memilih pelayanan yang diberikan, informasi yang didapat, itu lebih memuaskan untuk saya.

4.    Pilihlah toko yang ramai? Belum tentu juga kita bisa mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Saya juga pernah ke toko yang ramai, alhasil saya hanya dilayani dengan sambil lalu saja, karena banyak pelanggan lain yang perlu dilayani. Saya malah lebih menghindari toko yang seperti ini. Lebih baik yang sepi, tapi enak diajak ngobrol seputar burung dan lain-lainnya.

Demikian tips untuk memilih toko burung. Intinya selalu pilih toko yang membuat anda nyaman, karena ini adalah hoby, bukan kebutuhan primer. Kalau kebutuhan primer seumpama makan, jika anda lapar sekali, anda perlu segera makan dan andai warung penjual makanan itu membuat anda tidak nyaman(selama dalam kadar normal) anda tidak perlu memperdulikan. Tapi untuk hoby, pilihlah yang membuat anda nyaman terlebih dahulu, karena hoby erat hubungannya dengan mood. Terkadang ketika mood kita jelek, pelarian kita ke hoby. Nah jangan sampai sudah mood jelek, malah kita main-main ke toko yang membuat mood tambah jelek. Jangan lupa andai tidak bisa menemukan hal yang bagus di toko di kota anda, ada baiknya juga untuk melirik toko online yang sekarang sudah banyak sekali menawarkan kebutuhan anda. Di artikel lain kita akan membahas hal ini. Terima kasih sudah mampir dan sudi membaca blog saya ini.